“Diperlukan perjuangan yang ekstra untuk mendapatkan suatu keindahan”
Quotes tersebut benar adanya,bahwa untuk menuju tempat yang indah
terkadang jalan yang ditempuh tidaklah mudah. Perjalanan mbolang saya
kali ini adalah menjelajahi Curug Bidadari atau biasa juga disebut oleh
warga sekitar sebagai Curug Lawang.
Hari minggu,18 Januari 2015 saya memulai
perjalanan mbolang kali ini bersama 3 keluarga saya: Mas Danick,Mas
Alam,dan Mba Uchie. Rute perjalanan ini adalah rute yang sama yang kami
tempuh ketika menuju Curug Telu. Curug Bidadari ini terletak di Desa
Karangsalam,kecamatan Baturaden, Jawa Tengah-Indonesia.
Jika anda berkendara dari arah kota
Purwokerto, jalan lurus terus menuju arah Baturaden. Sebelum sampai di
gerbang Mandala Wisata beloklah ke arah kanan. Ikuti terus jalan
tersebut hingga menemukan petunjuk jalan menuju ke arah
Sumbang(pertigaan belok ke kanan).
Petunjuk jalan ke arah Sumbang
Jalan lurus terus hingga menemukan kembali petunjuk jalan lagi
(pertigaan) belok kiri yang menuju Desa Karangsalam (memasuki gapura
Selamat Datang). Petunjuk arah Desa KarangsalamGapura desa Karangsalam
Dari gapura tersebut jalan lurus ke arah utara melewati persawahan.
Sampailah di rumah berdinding warna kuning dimana kita bisa menitipkan
motor di halaman rumah tersebut. Motor bisa dititipkan disini setelah ijin kepada pemilik rumah
Setelah motor kami terparkir,kami mulai berjalan menyusuri jalan
aspal kira-kira 15 menit dari lokasi parkir hingga masuk ke jalan
setapak di sebelah kiri jalan memasuki areal persawahan Jalan setapakAda persimpangan jalan,ambil arah kiriIkuti jalan iniHijau sepanjang jalurMelewati jembatan mini
Setelah hampir 20 menit menyusuri pematang sawah yang berundak naik
turun,akhirnya sampai di bangunan seperti gazebo,terdapat batu-batu yang
bisa diduduki. Dari gazebo tersebut terlihat pemandangan yang memukau
mata. Di sebelah kanan dari arah gazebo terdapat jembatan menuju Curug
Telu,sedangkan di sebelah kiri gazebo ada jalan setapak menanjak menuju
ke arah Curug Bidadari(Lawang). Kami beristirahat di gazebo tersebut
sekitar 5 menit sebelum melanjutkan perjalanan. Gazebo terlihat dari arah jembatanJembatan menuju Curug Telu terlihat dari gazeboJalan setapak menuju Curug Bidadari dari arah gazebo
Setelah beristirahat, kami berjalan menyusuri jalan setapak menanjak.
Waktunya tak sampai satu menit untuk melewati tanjakan tersebut.
Akhirnya sampailah kami di medan sesungguhnya yang cukup terjal dan
curam. Tak lupa kami membawa webbing (tali pengaman),kami gunakan untuk
melewati bebatuan yang menyerupai tebing,sangat licin. Kami sangat
berhati-hati sekali saat melewati medan ini karena di sebelah kanan kami
terdapat jurang terjal yang kedalamannya sekitar 15 meter. Melipir menuruni tebing batu
Sekitar lima menit,kami sampai di Curug Bidadari,curug yang terdapat di
dalam gua Lawang. Untuk mencapai bibir gua,kami menyebrangi sungai
kecil melewati batu-batuan yang cukup licin di dasar sungai. AmazingIt’s totally a breath taking view
Benar saja disebut juga sebagai Curug Lawang karena gua tersebut
menyerupai lawang (pintu) masuk menuju curug yang terdapat didalamnya. VoilaWalking down the caveMulut gua
Kami berjalan perlahan menyusuri gua disertai dengan percikan air
yang merembes melalui dinding gua,sungguh sejuk dan tenang suasana di
sekitar Curug Bidadari. Tuhan begitu hebatnya menciptakan pemandangan
alam seperti ini. Inilah Curug Bidadari
Setelah puas menikmati keindahan Curug Bidadari,kami memutuskan untuk
berkunjung kembali ke Curug Telu untuk kedua kalinya. Tak butuh waktu
lama bagi kami untuk menuju Curug Telu,karena sebelumnya (di bulan
November)kami sudah menyambangi tempat tersebut. Akses menuju Curug Telu
adalah tangga ‘undak-undakan’yang memudahkan perjalanan menuju lokasi.
Ada tiga curug di lokasi ini,curug yang utama sungguh memukau mata yang
memandang. Air yang mengalir disepanjang aliran sungai sangat jernih. Curug utama di Curug TeluCurug kedua dan Curug ketigaMas Alam pengen berenang Narsis sejenak^_^
Disini kami puaskan untuk bermain air dan duduk-duduk santai di batu-batu besar sambil menyeruput segelas kopi. Ada beberapa monyet liar di atas jembatan ituJernihnya seperti di perairan Raja Ampat;)Bergembira dan tertawa riang bersama;)Ikutan main air juga ah;)Ngopi-ngopi dulu Bro n Sist;)
Bahagia itu sederhana,tak perlu bermewah-mewah. Enjoy your life;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar